Senin, 22 Agustus 2022

HAK ALLAH

Bismilllah

HAK ALLAH

Sebenarnya  kalimah LA itu ertinya tiada, tiada dimana?  Maksudnya tiada yang duduk berlaku dimakhluk.  Yang duduk berlaku di makhluk itu HAK ALLAH bukan HAK MAKHLUK.  TIADA HAK MAKHLUK MELAINKAN HAK ALLAH. LA ertinya tiada tetapi sebenarnya ada (Tidak ada hak makhluk, yang ada hanya hak Allah).  Bila disebut  LA, sudah pun ada Tuhan, bukan seperti sesetengah fahaman orang-orang syariat, iaitu laillah itu tiada Tuhan, illallah baru ada Tuhan.  LA itu datang dari mana?  Adakah LA itu hak makhluk? Tidak ada, yang ada HAK ALLAH. Tiada yang lain yang duduk berlaku itu, melainkan Allah.  Akhir sekali tiada yang ada melainkan Allah.  Jadi barulah bertepatan yang kalimah itu cukup luas.  Tujuh petala langit dan tujuh petala bumi terkandung didalam kalimah  LA'ILAHA'ILLALLAH..  Tiada HAK tujuh petala langit dan tujuh petala bumi, melainkan HAK ALLAH.
    Amanah Allah kepada kita, datang suci kembali suci.  Semasa di alam ROH suci, sedikit pun tidak ada syirik, sebab duduk nyata Allah sentiasa, tetapi setelah datang ke alam zahir (dunia) ini terdinding, sudah pun syirik, tidak suci lagi.  Petikan dari sebuah hadis Rasullallah saw, dari Abu Hurairah, "Apabila diberi Amanah mereka khianati.  Apa dia amanah yang dimaksudkan?  Jawabnya ialah dari suci hendaklah kembali suci.  Mestilah nyata Allah sentiasa pada tiap-tiap sesuatu.  Inilah amanah yang paling berat, yang tidak disanggupi oleh makhluk-makhluk jenis lain, melainkan manusia.
   Agama itu suruh dan tegah, disuruh mentauhid akan Allah dan ditegah daripada mensyirik akan Allah.  Tidak sempurna agama itu jikalau ada syirik walau sebesar zarah sekalipun.  Kita dikira orang salik (sedang berjalan) belum pun sampai lagi, sebab itu kadang-kadang kita terlalai dan terlupa.  Apabila sampai baharulah Allah kata, "Pada hari ini aku sempurnakan kamu akan agama kamu".
    Orang-orang yang tidak beriman menyangka, apabila Allah memberi mereka dengan rezeki yang banyak, Allah sayang pada mereka, mereka lalai dan leka dengan rezeki itu.  Pada hal Allah memberi rezeki itu dengan kemurkaannya .  Seperti ibarat didalam satu kisah Nabi Daud, iaitu kisah monyet salah sangka terhadap Nabi Daud.  Monyet sangka Nabi Daud membaling sekerat tebu padanya itu Nabi Daud suka padanya, kerana monyet itu tidak susah payah pergi mematahkan tebu-tebu lain.  Monyet tidak tahu sebenarnya Nabi Daud baling tebu padanya sebab Nabi Daud marah padanya.  Jadi monyet itu salah sangka terhadap Nabi Daud.  Begitulah salah sangka  orang-orang yang tidak beriman.

MUDAH-MUDAHAN BERMANFAAT 

PERLU BERGURU JIKA INGIN MENDALAMI ILMU INI,SEKADAR RUJUKAN SAHAJA DAN PENGENALAN BAGI YANG TIDAK PERNAH MENGETAHUI TENTANG ILMU MENGENAL ALLAH INI...

Wallahu a'lam

Minggu, 21 Agustus 2022

IBLIS ANTARA PATUH & INGKAR

Bismilllah

IBLIS ANTARA PATUH & INGKAR

Dialog antara Allah dan iblis ,di dalam Alquran sangat simbolik..Sebetulnya Allah sedang mengajari kaum Adam dan para malaikat tentang ” Mahabbah ” adalah suatu sikap bakti yang berupa penyerahan  tertinggi kepada-Nya, 

Melalui tindakan iblis di dalam Al Qur’an dikatakan iblis termasuk golongan jin, menurut makna jin disini dalam pengertian “ asing ” bagi komunitas malaikat, yang artinya berasal dari ras yang lain.

Ia bernama Azazil dan selanjutnya hidup di kalangan malaikat, Ia berbakti kepada Allah ribuan tahun lamanya hingga derajat kerohaniannya mencapai derajat malaikat agung, dalam khazanah Sufi, sesungguhnya malaikat merupakan makhluk yang memiliki kesadaran rohani yang tinggi dan berwujud cahaya,

Ketika Allah memerintahkan para malaikat bersungkur sujud di hadapan Adam  mereka semua bersujud, kecuali Azazil..

Ribuan kali, Yang Maha Mengetahui memerintahkan Azazil bersujud, tetapi dia tetap enggan,..

Atas penolakannya, Yang Maha Pengasih menganugerahkan “Kafir” pada Azazil berupa kutukan dan penderitaan.. dengan pasrah, tanpa bertanya lagi, tanpa mengeluh, ia menerima Anugerah-Nya yang tertinggi, sekaligus terberat.

Kenapa Iblis menerima begitu saja tanpa menolak kutukan Allah? Tidak protes sedikitpun? Namun Sekiranya Allah menganugerahkan Murtadin kepada Azazil, niscaya dia akan menolak, iblis tahu, kekafiran adalah menyembah selain Allah, dan iblis tidak pernah meNuhankan selain Allah, sangat jauh berbeda jika dikatakan Murtad, Murtad berarti meninggalkan Allah dan menyembah kepada sembahan lain, dan Azazil tidak akan pernah melakukan itu.

Mulai dari sinilah Rencana Allah untuk membuat Surga dan Neraka berfungsi sebagai tempat kembali bagi manusia, dan Dunia ini sebagai ciptaan bagi manusia mengarungi kehidupan dan cobaan dari Allah. 

Sekiranya Allah memberi pengetahuan kepada Iblis akan keutamaan Adam, dan mengetahui bahwa sujud kepada Adam adalah sujud perhormatan kepada Hakikat Muhammad pada diri Adam, dan bukan sujud penyembahan, niscaya Iblis ( Azazil ) akan bersujud. Tapi tidak demikian adanya, karena Iblis sendiri akan diberi Tugas Oleh Allah, sebagai bahan cobaan dan ujian (penguji) bagi hamba-hamba Allah yang beriman.

Sekiranya Iblis bersujud kepada Adam, maka Dunia ini tidak akan di huni oleh manusia, dan firman Allah “ Aku jadikan Manusia untuk menjadi Khalifah dimuka Bumi “ menjadi tidak terlaksana, Maha Suci Allah dari kekurangan dan kesalahan, Maha sempurna Allah Atas segala RencanaNya.

Jika Bumi ini tidak dihuni Oleh manusia sesuai dengan rencana Allah tadi, maka Surga dan Nerakapun akan menjadi ciptaan yang sia-sia adanya, Maha Suci Allah dari segala kekurangan dan Rencana Allah itu Sempurna.

Maka Jadilah Sang Iblis sebagai Penguji  Para Nabi dan Rasul sebagai Guru pembimbing  bagi manusia, Alquran sebagai Mata Pelajaran dan Al Hadist sebagai pedoman didalam memahami Mata Pelajaran tersebut.

Claim Azazil yang mengatakan bahwa ia terbuat dari api dan Adam dari tanah, sehingga ia enggan bersujud, sangat simbolik. 

Seorang Azazil dengan “Kesadaran Ilahi”-nya mustahil mempermasalahkan hal-hal fisik jasadi semacam itu melalui cermin Azazil,

Sebenarnya ” Yang Maha Mengetahui sedang mengajarkan manusia tentang bahaya ego dan kesombongan akibat kesadaran rendah “, di sisi lain Dia mengajari para malaikat tentang kecintaan murni model Azazil,  di sisi lain lagi, melalui para malaikat, Dia mengajarkan kesalehan pada manusia.

Alhasil, sesungguhnya iblis merupakan Guru yang mengajarkan kesalehan pada para malaikat dan para malaikat mengajarkan kesalehan itu pada manusia.

Pada saat yang sama Iblis mempertunjuk kan jalan keburukan pada manusia agar manusia menghindarinya ..

Ibarat kain bagus yang ditenun di atas bahan kasar  dengan kata lain, “ barang siapa tidak mengenal keburukan maka tidak mengenal kebajikan .”

Rencana  Ilahi  ini  penuh  makna ibarat penyamaran bersujud kepada Adam bukanlah perintah  melainkan ujian.

Iblis mengetahui hal ini melalui bisikan-Nya lewat  Nuraninya iblis sebagai pencinta sejati begitu pula “ Muhammad ”, simbolik bagi para Nabi, Rasul dan Para Wali, mereka adalah perangkat Ilahi, sebagaimana iblis.

Kesimpulan : 

Dari uraian di atas bisa di simpulkan bahwa Iblis pada dasar nya patuh kepada Allah serta menerima ujian sekaligus tugas sebagai Penguji iman adam dan anak cucunya .

Jangan mengkambing hitamkan iblis atas perilaku buruk kita,  manusia benar-benar mandiri dan bertanggung jawab sendiri untuk memilih jalan yang baik atau buruk .

Tidak  ada yang sia²  apapun yang telah Allah ciptakan nya...!!!

Semoga bermanfaat.

.....
Referensi : Dari Kitab  As Sirrul Jalil fi Khawashi Hasbunallah Wa Ni’mal Wakil
Karya Syekh Abul Hasan Ali Asy Syadzili.

Wallahu a'lam.

RAHASIA KEKUATAN CIUM TANGAN & CIUM KENING

Bismillah

"RAHASIA KEKUATAN CIUM TANGAN & CIUM KENING "
Tahukah Anda...

Knp lelaki mesti mencium kening istri & istri mesti mencium tangan suaminya?

Bhw semangat & ketenangan lelaki itu terletak pd kening istrinya.
Lalu sumber ketenangan & kekuatan perempuan itu ada di punggung tangan suaminya.

Mengecup kening istri atau mencium tangan suami, hakikatnya sebuah simbol dr satu hal paling mahal dlm hubungan suami isteri.
“Apa itu?”
“Saling percaya”.
Jgn menilai bhw yg mendorong suami mengecup kening istrinya itu krn birahi.
Seorang suami mengecup kening istri adalah cara dirinya mendpt ketenangan. Dan perempuan mencium tangan lelaki bkn semata tentang siapa yg lbh tinggi derajatnya, tp itu adalah tanda bhw keikhlasan yg menuntunnya. Karena perempuan jg tahu, di tangan suaminya ada ridha Tuhannya.

Kenapa mesti kening atau tangan?
Kening perempuan adalah sumber ketenangan & semangat bg suami, krn kening adalah saksi dr ketaatan pd Tuhan. Keninglah, perantaraan tunduk makhluk pd Penciptanya. Keninglah bagian tubuh pertama yg mengaku, bhw Tuhan adalah Maha Tinggi, smntr diri adalah rendah. Keninglah yg bersujud.
Kening berada paling bwh, sbg simbol bhw tiada yg lbh tinggi drpd Tuhan. Pdhl kening adalah bagian tubuh kita yg paling tinggi.
Maka pd kening perempuanlah Tuhan hembuskan sumber ketenangan. Maka tak heran jk suami bs merasakan ketenangan stlh mengecup kening istrinya.

Lalu, apakah sama kondisinya dgn tangan suami yg dicium istri?
Perempuan mencium tangan suami bkn semata menempelkan bibirnya.

Ada doa yg ia panjatkan di tangan suami, semata meletakkan doa disana, krn dgn tangan itulah suaminya bekerja untuk org² yg
dicintai & disayanginya.

Lewat ciuman di tangan suami, seorg istri sdg memohon pd Tuhannya, agar menjaga tangan suaminya dr hal² yg dibenci oleh-NYA.

Melalui ciuman yg diletakkan di tangan suami, seorg istri menitipkan doa agar Tuhan menjaga tangan suami utk menjaga kasih sayangnya & tak mengambil yg bukan haknya...

Semoga bermanfaat ..

Wallahu a'lam

Sabtu, 20 Agustus 2022

rahasiamu

Bismillah

Orang yg paling bersabar adalah dia yg tdk menceritakan rahasianya kepada orang lain, berangkat dari kekahawatiran bila terjadi keretakan diantara keduanya maka rahasiapun terbongkar ..
(#abu hasan)

Jangan ceritakan semua rahasiamu kepada orang lain jika engkau sendiri khawatir hal itu nanti diketahui banyak orang. Sekalipun engkau menganggapnya teman dekat, sebab bisa jadi ia juga memiliki teman dekat yg lain.

Jika engkau tidak mengharapkan rahasiamu terbongkar, maka cara menghentikan aliran air adalah menutup mata airnya, yakni jangan bicarakan kepada siapa pun. 

Wallahu a'lam

Rabu, 17 Agustus 2022

BELAJAR SUFI DARI NABI NABI

Bismillah

BELAJAR SUFI DARI NABI NABI

Menurut Syekh Junaid al Baghdadi dalam kitabnya Rasail, Tasawuf dibangun atas 8 landasan yang kesemuanya mengikuti akhlaq para nabi dan rasul sebagai berikut :

1.Nabi Ibrahim AS

Salah satu  sifat dan akhlaq yang baik dari nabi Ibrahim AS adalah kemurahan hatinya. Beliau di masyarakat sangat murah hati terutama dalam menjamu tamu dan sangat dermawan memberikan apa saja kepada orang lain yang membutuhkan.

2.Nabi Ismail AS

Dari Nabi Ismail kita dapat belajar soal kepasrahan yang tiada duanya saat diminta ayahnya untuk dikorbankan sesuai permintaan Allah. Kala hendak dikorbankan kemudian Ismail berubah menjadi domba dan setelah saat itu muncullah tradisi berkorban.

3.Nabi Yaqub

Dari Nabi Yaqub AS kita dapat belajar soal kesabaran Nabi ini. Nabi Yaqub adalah Ayahanda Nabi Yusuf  yang telah sabar menunggu putranya yang sangat disayanginya yang telah  dicelakai saudaranya sendiri.  Nabi Yaqub setelah sekian lama akhirnya dapat bertemu anaknya yang menjadi pejabat atau bendahara di Mesir saat anak anaknya diminta untuk mencari bahan makanan.

Doa yang dipanjatkan nabi Yaqub AS kala kehilangan anaknya

“Ya’qub berkata: “Hanya dirimu sendirilah yang memandang baik perbuatan (yang buruk) itu. Maka kesabaran yang baik itulah (kesabaranku). Mudah-mudahan Allah mendatangkan mereka semuanya kepadaku. sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana”.” (QS Yusuf [12]: 83).

4.Nabi Zakaria AS

Dari Nabi ini kita belajar soal kemampuannya berkomunikasi dengan Isyarah petunjuk Allah. Dalam surat Maryam ayat 3 – 10 digambarkan mengenai kemampuan komunikasi Nabi Zakaria AS yang diawali dengan menggunakan bahasa lisan dan tidak berkata apa apa melainkan lewat tanda tanda  kepada Allah soal keinginannya memiliki anak. Allah mengabulkan doa Zakaria walau dirinya sudah renta dan istrinya dianggapnya telah mandul. Allah berfirman bagi Allah hal itu adalah mungkin dan mengabulkan Zakaria memilik anak bernama Yahya.

Tanda kemampuan komunikasi isyarat yang diberikan Allah dilihat pada ayat 9 dan 10

“Allah berfirman, “Demikianlah.” Tuhanmu berfirman, “Hal itu mudah bagi-Ku, sesungguhnya, engkau telah aku ciptakan sebelum itu, padahal pada waktu itu engkau belum berwujud sama sekali.” Ayat 9.

“Dia Zakari berkata “Ya Tuhanku, berilah aku suatu tanda. “Allah berfirman, “Tandamu ialah engkau tidak dapat bercakap-cakap dengan manusia selama tiga malam, padahal engkau sehat.” Ayat 10. 

Inilah kemampuan nabi Zakaria AS mampu melihat tanda tanda dari Allah lewat kalam yang tidak bersuara dan tidak beraksara.

5. Nabi Yahya AS

Satu hal yang dapat dipelajari dari Nabi Yahya AS adalah Uzlah kemampuannya dalam mengasingkan diri.

Nabi Yahya dikisahkan merupakan anak yang taat kepada kedua orang tuanya. Nabi Yahya adalah seorang yang sangat aktif dan progresif namun mengambil jarak dari dunia ramai. Dia tidak mudah tergoda dan tertipu oleh Dunia.

Allah memberikan kemampuan kepada nabi Yahya AS saat dikejar raja Herodes dimana disembunyikan oelh Allah dalam pohon. Mereka menduga Nabi Yahya memiliki sihir sehingga seperti lenyap ditelan bumi.

Nabi Yahya AS akhirnya ditemukan didalam pohon setelah dibelah sebagai wujud maha kuasanya Allah menolong hambaNya. Allah berfirman bahwa Nabi Yahya dan Zakaria meninggal dalam keadaan sahid karena menegakkan agama Allah.

Firman Allah : Dan kesejahteraan bagi dirinya pada hari lahirnya, pada hari wafatnya, dan pada hari dia dibangkitkan hidup kembali.

6. Nabi Musa AS

Sifat yang diambil dari Nabi Musa AS adalah berbusana dengan wol sederhana. Dalam kisah Nabi Musa AS digambarkan sosok beliau yang gemar berpakaian wol sederhana yang kala itu baju jenis tersebut adalah yang paling sederhana. Sifat kesederhanaan ini menjadi luar biasa mengingat Nabi Musa AS adalah putra Firaun yang dapat memiliki baju semewah apapun untuk dikenakan pada dirinya.

Karena itu kesederhanan nabi Musa AS mengenakan baju wol ini menjadi simbol para sufi.

7. Nabi Isa

Sifat yang diambil untuk belajar dari Nabi Isa AS adalah mengembara. Gambaran mengembara dari Nabi Isa AS ini bukanlah makna fisik  artinya Nabi Isa memiliki pola pikir dan rohani yang sangat luas tidak berwawasan sempit. Karena itu nabi Isa AS dijuluki nabi yang paling luas pola pemikiran dan rohaninya dibanding nabi nabi lainnya.

8. Nabi Muhammad Saw

Pelajaran utama yang dapat diambil dari sosok uswatun hasanah ini adalah kerendahan hati dan kesahajaan beliau. Karena itu 3/4 ajaran beliau adalah tentang laku rendah hati dan kesederhanaan yang menjadi contoh bagi umatnya dalam berlaku dan bertindak.

Demikian sifat nabi nabi yang dapat menjadi pedoman untuk belajar sufi. Semoga  shalawat dan salam senantiasa tercurah kepada beliau serta para nabi dan rasul lainnya, berikut keluarga dan kerabat kerabat mereka seluruhnya.

Wallahu a’lam

Selasa, 02 Agustus 2022

Sepasang pengantin baru

Sepasang pengantin baru mulai membiasakan diri menyesuaikan dgn perubahan yang terjadi. Setelah selesai mandi, si istri keluar kamar mandi dgn menggunakan handuk. Si suami bertanya, "Koq masih pake handuk sih? Kan kita udah married?". Sambil tersipu si istri menjawab, "Oh iya • , lupa..." lalu dia melepas handuknya. Si suami terpesona menatap tubuh istrinya dan berkata.. "♥♥ ώooώ 😘 ..!!! indah sekali...Kamu cantik banget.." Kemudian si suami bertanya, "Bolehkah aku memotretnya?" Si istri kaget dan bertanya, "Apa? memotret?" Si suami menjawab, " iya ..., biar kecantikanmu selalu bisa kubawa di dekatku selamanya". Si istri pun tersenyum dan membiarkan si suami memotret. Kemudian si suami mandi. Setelah selesai dia keluar kamar mandi dgn tetap memakai handuk. Si istri bertanya, "Lho koq masih pake handuk sih? Kan kita udah nikah?". Si suami langsung membuka handuknya.. Si istri terkejut, lalu bertanya, "Bolehkah ɑku memotretnya?". Sambil tersenyum si suami bertanya, "Untuk apa sih..??" Si istri menjawab, "Kalo sdh dipotret kan bisa dizoom ..., abis kecil banget sih... ªªKªªKªª...

moksa

“Apa itu moksa? Menemukan kebahagiaan dalam hidup. Tak lebih! Selebihnya hanyalah perkiraan. Jika menurutmu sumber kebahagiaanmu dalam hidup adalah menjadi prajurit, itulah yang harus kau perjuangkan. Jangan ada sedikit pun keraguan di benakmu. Tak ada guru atau kitab suci yang mampu menghentikanmu jika kau teguh memperjuangkan tujuanmu, wahai Karna putra Kunti !” - MahaKurawa

Arjuna

“Arjuna, menurutmu kau bisa membunuh mereka atau sebaliknya? Kau ragu karena kau tak tahu siapa dirimu. Kau bukanlah raga, kau dan ragamu terpisah. Pahamilah bahwa raga hanyalah selubung yang menutupi diri sejatimu, raga hanyalah penutup atma (roh)! Atma abadi! Atma tidak mengenal kematian. Sama dengan kau berganti pakaian karena ia telah kotor, ternoda, atau robek, atma pun berganti raga. Kematian sekadar menanggalkan pakaian lama.”

SATRIA PININGIT

SATRIA PININGIT Satria Piningit (Kesatria Tersembunyi), sebagaimana Ratu Adil, bisa mempunyai dua makna. Yang pertama, Satria Piningit adalah sosok personal yang suatu saat akan muncul sebagai pemimpin yang adil di sebuah negeri. Makna yang kedua, Satria Piningit adalah simbol dari Tuhan di dalam diri. Simbol dari kejernihan dan kesucian yang rahasia (sirr) di dalam diri. Aku lebih memilih makna yang kedua. Semua orang bisa menjadi Satria Piningit, sebab semua orang berpotensi menjadi luhur dan “paripurna”. Jika demikian, engkau tak perlu mencari dan menanti sosok manusia yang bakal datang sebagai juru selamat dunia, sebab kalianlah satria piningit yang menanti dilahirkan.

KEMANAKAH AIR BEKAS MEMANDIKAN JASAD RASULULLAH MUHAMMAD S.A.W

Kemanakah Perginya Air Bekas Memandikan Jasad Rosulullah SAW ? Pada kisaran tahun 90-an, dalam sebuah Muktamar Tingkat Dunia yang diselenggarakan di Mesir, muncul pertanyaan dari Syeikh Mutawwali Asy-Sya'rawi tentang kemanakah perginya Air bekas Memandikan Jasad Rosulullah Saw? Semua peserta Muktamar yang merupakan para Ulama perwakilan dari berbagai Negara itu tak ada yang mampu menjawab. Karena pertanyaan tersebut menarik dan belum pernah dibahas dalam sejarah Islam sebelumnya, maka sang pimpinan Muktamar meminta waktu untuk mencari jawaban tersebut. Beliau berkata bahwa besok Beliau akan menemukan jawabannya. Sepulangnya dari Muktamar, sang pimpinan langsung masuk ke perpustakaan dan membuka seluruh Kitab, guna mencari jawaban dari pertanyaan tersebut. Namun setelah semua Kitab dibuka, tak ada satupun kalimat yang membahas pertanyaan tersebut. Karena kelelahan, akhirnya Beliau tertidur dan saat tidur itulah Beliau bermimpi bertemu dengan Rasulullah S.a.w yang sedang bersama seorang pembawa Lentera. Bak pucuk dicinta ulama pun tiba, Beliau menggunakan kesempatan tersebut untuk meminta jawaban yang dicarinya langsung kepada Rasulullah Saw dan Rasulullah Saw memberi Isyarat agar Beliau bertanya kepada pemegang Lentera disampingnya, "Tanyalah kepada Shohibul Qindil (Lentera)." Shohibul Qindil menjawab : "Air tersebut naik ke Langit dan turun kembali ke Bumi bersama Hujan. Setiap Tanah yang dijatuhi Air tersebut, maka di kemudian hari akan didirikan sebuah Masjid". Keesokan harinya, berdirilah sang pemimpin Muktamar untuk memberikan jawaban tentang perginya Air bekas Memandikan Jasad Rasulullah Saw. Semua yang hadir terkagum-kagum. Syeikh Mutawwali yang mengajukan pertanyaan tersebut, bertanya lagi : "Darimana engkau mengetahuinya?". Sang pimpinan Muktamar menjawab : "Dari seseorang yang saat itu sedang bersama Rosululloh dalam mimpiku semalam". Syeikh Mutawwali bertanya lagi : "Apakah ia membawa Qindil?" "Bagaimana engkau tahu?", tanya balik sang pimpinan. "Karena akulah Shahibul Qindil tersebut". Jawab Syeikh Mutawwali. Kisah ini amat Masyhur di kalangan Ulama, terlebih di Mesir. Sekalipun banyak saksi mata yang menyaksikan langsung peristiwa ini, namun Ulama-Ulama dari kelompok Wahabi yang kala itu hadir juga, sedikitpun tidak mempercayai kisah ini, kecuali Syeikh Umar Abdul Kafi. Beliau mengatakan bahwa dirinya telah banyak melihat berbagai Karomah dalam diri Syeikh Mutawwali Asy-Sya'rawi, namun Beliau enggan mengakuinya karena keyakinan yang dianutnya (Faham Wahabi) menolak adanya Karomah. Tapi untuk kali ini, Allah Swt telah menumbuhkan keyakinan dalam Dadanya, sehingga ia yang seorang wahabi mempercayai kisah ini. Ia lalu keluar dari Wahabi dan masuk ke dalam Faham Ahlussunnah Wal Jama'ah. ۞اَللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ۞ ° Sumber Majelis Ta'lim Almunawwarah (Hadratus Syeikh Arifin Bin Ali Hasan) Wallahu a'lam

SEBENARNYA SIAPAKAH ISTERI?

SEBENARNYA SIAPAKAH ISTERI?" Orang selalu berkata, "ada bekas istri/suami, tapi tidak ada bekas anak atau bekas orangtua". Seorang Profesor melakukan riset kecil kepada mahasiswa²nya yang sudah berkeluarga. Dia lalu meminta 1 orang mahasiswa untuk maju ke depan papan tulis. Professor : "Tuliskan 10 nama orang yang paling dekat denganmu." Lalu mahasiswa itu menulis 10 nama, ada nama tetangga, orgtua, teman kerja, istri, anaknya, saudara, dst. Profesor : "Sekarang silahkan pilih 7 orang diantara 10 nama tsb yang kamu benar² ingin hidup terus bersamanya." Mahasiswa itu lalu mencoret 3 nama. Profesor : "Silahkan coret 2 nama lagi." Tinggalah 5 nama tersisa. Profesor : "Coret lagi 2 nama." Tersisalah 3 nama yaitu nama ibu, istri & anak. Suasana kelas jadi hening. Mereka mengira semuanya sudah selesai & tak ada lagi yang harus dipilih. Tiba2 Profesor itu berkata : "Silahkan coret 1 nama lagi!" Mahasiswa itu tertegun untuk sementara waktu. Lalu ia dengan perlahan mengambil pilihan yang amat sulit itu dan mencoret nama ibunya. Profesor : "Silahkan coret 1 nama lagi!" Hati sang mahasiswa makin bingung. Suasana kelas makin tegang. Mereka semua juga berpikir keras mencari pilihan yg terbaik. Mahasiswa itu kemudian mengangkat spidolnya & dengan sangat lambat ia mencoret nama anaknya. Pada saat itulah sang mahasiswa tidak kuat lagi membendung air matanya, ia menangis. Awan kesedihan meliputi seluruh sudut ruang kuliah. Setelah suasana lebih tenang, Sang Professor akhirnya bertanya kepada mahasiswa itu, "Kamu tidak memilih orang tua yang membesarkanmu, tidak juga memilih anak yang adalah darah dagingmu; kenapa kamu memilih istrimu? Toh istri bisa dicari lagi kan?" Semua orang di dalam ruang kuliah terpana menunggu jawaban dari mulut mahasiswa itu. Lalu mahasiswa itu berkata lirih, "Seiring waktu berlalu, orang tua saya harus pergi & meninggalkan saya. Demikian juga anak saya. Jika dia sudah dewasa lalu menikah. Artinya dia pasti meninggalkan saya juga. Akhirnya orang yang benar² bisa menemani saya dalam hidup ini, bahkan yang dengan sabar dan setia mendampingi dan mensupport saya saat tertatih dan ter'seok² berjalan menghadapi himpitan kehidupan untuk meraih karir hanyalah ISTRI saya". Setelah nenarik nafas panjang dia melanjutkan, "Orangtua & anak bukanlah saya yang memilih, tapi Tuhan yang menganugerahkan. Sedangkan isteri? Saya sendirilah yang memilihnya dari sekian milyar wanita yang ada di dunia". Wallahu a'lam

(sepenggal dialog iblis & pendeta yg mencari jwbn, sang pendeta langsung di bawa rosul bertemu iblis)

Bismillah (sepenggal dialog iblis & pendeta yg mencari jwbn, sang pendeta langsung di bawa rosul bertemu iblis) Kau bilang Adam berdosa gara-gara hasutanku? Kalau begitu, atas hasutan siapa aku melakukan dosa? Aku sebenarnya melakukan apa yang Dia perintahkan, dan aku sepenuhnya patuh pada keinginan Allah. Mau bagaimana lagi? Tak ada ruang yang luput dari kuasa-Nya. Aku bukanlah tuan bagi keinginanku sendiri. Aku menyembah Allah selama 700 ribu tahun! Tak ada tempat tersisa di langit dan bumi di mana aku tak menyembah-Nya. Setiap hari aku berkata pada-Nya, “Ya Allah, anak keturunan Adam menolak-Mu, namun Engkau tetap bermurah hati dan meninggikan mereka. Tapi aku, yang mencintai dan memuja-Mu dengan pemujaan yang benar, Engkau buat menjadi hina dan buruk rupa.” Lihatlah segala penderitaan dan kesengsaraan yang telah ditimpakan-Nya atas dunia ini. Lihatlah betapa Monster itu melakukan semuanya hanya untuk menghibur diri! Jika ada yang terlihat murni, dibuat-Nya ternoda! Jika ada yang manis, Dia buat masam! Jika ada yang bernilai, dibuat-Nya jadi sampah! Dia tak lebih dari sekadar Badut dan Pesulap Murahan, Pembohong Gila! Dan kegilaan-Nya masih terus membuatku lebih gila lagi! The Madness of God menjadikan ketergelinciran Iblis, dan dakwaannya kepada Tuhan karena telah “menyesatkannya”, sebagai landasan bagi pertanyaan-pertanyaan mengenai kemungkinan kehendak-bebas di hadapan kemahakuasaan Tuhan. Pertanyaan yang berulang kali diajukan adalah: jika Tuhan Mahakuasa, dan tiada sesuatu pun yang dapat terjadi di luar kehendak-Nya, maka bagaimana mungkin makhluk dapat disalahkan karena dosa-dosanya? Wallahu a'lam

JEJAK KAKI

Kita berjalan di dalam hidup dan kehidupan di dunia mau tidak mau akan meninggalkan jejak kaki,jejak kaki yg membekas di atas bumi dan di kedalaman setiap jiwa yg kita temui. Bekas itu takkan bisa hilang sebagai tanda bahwa kita pernah bertemu di suatu jalan,entah itu di jalan terang ataupun di lorong kegelapan dunia yg serba fatamorgana. Dunia hanyalah alam prasangka,disangka ini di sangka itu namun semuanya hanyalah prasangka saja karena kebenarannya kita semua satu jiwa banyak raga.Mencintai satu jiwa dari banyak raga yg berbeda,mencintai satu jiwa dari pemahaman yg berbeda dan melangkah kelain arah namun langkah terakhir akan berakhir di titik yg sama... Selamat Tahun Baru Islam, 1 Muharram 1444 H Wallahu a'lam

Ngurip Uripi Ageming Adji ( Agama )

Kang wus waspada ing patrap, mangayut ayat winasis, wasana wosing jiwangga, melok tanpa aling-aling, kang ngalingi kaliling, wenganing rasa tumlawung, keksi saliring jaman, angelayut tanpa tepi, yeku aran tapa tapaking Hyang Sukma. ( Dia yang sudah mengetahui jalan, menghayati tanda-tanda kebijaksanaan, menjangkau inti pribadi, telah bisa menyaksikan secara nyata, yang menghalangi telah menyingkir, benar-benar memasuki alam sunyi, terlihatlah segala keadaan, terlihat tanpa batas, itulah yang dinamakan bertemu dengan jejak Tuhan ) Mengkono janma utama, tuman tumanem ing sepi, ing saben dina rikala mangsa, mangsah amamasuh budi, lahire den tetepi, ing reh kasatriyanipun, susilo anoraga, wignya men tyasing sasami, yeku aran wong barek berag agama. ( Seperti itulah manusia utama, senang tenggelam dalam kesunyian, setiap hari ketika dia menemukan kesempatan, mempertajam dan membersihkan jiwa, setia menjalankan peran sebagai kesatria, bertindak baik, rendah hati, pandai bergaul dan membuat hati orang terpikat, itulah yang disebut orang-orang yang menghayati agama ) Wallahu a'lam.

Nelayan & Jin

Suatu hari ada seorang nelayan, yang terbiasa melaut sendirian, menemukan sebuah botol kuningan dalam jalanya. Sumbat botol itu terbuat dari timah. Meskipun bentuknya agak berbeda dari botol lain yang lazim dilihatnya, nelayan itu berpikir kalau-kalau botol tersebut berisi sesuatu yang berharga. Lagipula, hari itu tangkapannya jelek, paling tidak ia bisa menjual botol kuningan itu kepada pedagang kuningan. Botol itu tidak begitu besar. Pada lehernya, tergores simbol aneh, Meterai Sulaiman, Raja dan Guru. Di dalam botol itu terperangkap suatu jin yang menakutkan, dan Sulaiman sendiri telah membuangnya ke laut agar manusia terlindung dari roh itu sampai saatnya tiba ketika tampil seseorang yang bisa mengendalikannya, menempatkan jin itu pada tugasnya sebagaimana semestinya, yaitu melayani manusia. Tetapi, nelayan itu tak mengetahui hal tersebut. Yang ia tahu adalah bahwa botol itu bisa ia selidiki, dan mungkin akan mendatangkan keuntungan bagi dirinya. Lupa akan petuah, 'Manusia hanya bisa mempergunakan sesuatu yang ia ketahui penggunaannya,' nelayan itu menarik sumbat timahnya. Ia menelungkupkan botol itu, namun tampaknya kosong. Lalu, ia meletakkan dan memandangi botol itu. Kemudian, terlihat suatu gumpalan asap tipis, yang semakin pekat, membumbung naik dan membentuk hantu raksasa dan seram, yang berseru dengan nyaring, "Aku Pemimpin Bangsa Jin yang mengetahui rahasia peristiwa-peristiwa gaib. Aku memberontak terhadap Sulaiman; dan ia mengurungku dalam botol laknat ini. Nah, sekarang kau akan kubunuh!" Nelayan itu ketakutan dan tersungkur di pasir sambil menangis, "Akan kau bunuh jugakah orang yang membebaskanmu?" "Tentu saja," kata jin itu, "Sebab berontak adalah sifatku, dan merusak adalah keahlianku, meskipun kurungan itu telah menahanku ribuan tahun lamanya." Sekarang, nelayan itu menyadari bahwa, alih-alih mendapat keuntungan dari tangkapan tak disangka itu, ia akan binasa begitu saja tanpa alasan yang bisa dimaklumi. Ia memandangi meterai pada sumpal botol itu, dan mendadak terpikir olehnya suatu ide. "Kau tak mungkin muncul dari botol itu, botol itu terlalu kecil," katanya. "Apa! Kau meragukan ucapan Pemimpin Para Jin?" teriak bayangan itu. Dan, jin itu pun mengubah dirinya menjadi gumpalan asap dan ia masuk kembali ke dalam botol itu. Nelayan itu mengambil sumbat tadi dan memeteraikannya pada botol itu. Kemudian, botol itu ia lemparkan jauh-jauh, ke kedalam lautan. Berpuluh-puluh tahun lewat, sampai suatu hari nelayan lain, yaitu cucu nelayan pertama tadi, melabuhkan jalanya di tempat yang sama, dan mendapati botol itu. Ia menaruh botol itu di pasir. Ketika baru saja hendak membukanya, ia teringat akan nasihat ayahnya, yang diturunkan dari kakeknya. Bunyi nasihat itu: 'Manusia hanya bisa mempergunakan sesuatu yang ia ketahui penggunaannya'. Dan tepat pada saat itu, karena guncangan pada penjara logam itu, si jin terbangun dari tidurnya, dan berseru, "Hai putra Adam, siapa pun kau, buka sumbat botol ini dan bebaskan aku! Sebab Akulah Pemimpin Bangsa Jin yang mengetahui rahasia peristiwa gaib." Karena mengingat pesan leluhurnya, nelayan muda itu pun meletakkan botol itu dengan hati-hati di dalam sebuah gua. Lalu, ia mendaki bukit karang yang terjal di dekat situ, mencari pondok seorang bijaksana. Ia pun menceritakan semuanya kepada orang bijaksana itu, yang berkata, "Pesan leluhurmu itu benar adanya kau harus melakukannya sendiri, tetapi terlebih dahulu kau harus memahami cara mempergunakannya." "Tetapi, apa yang harus kulakukan?" tanya pemuda itu. " Pasti ada sesuatu yang kau rasa ingin kau lakukan?" kata orang bijaksana itu. "Aku ingin membebaskan jin itu agar ia bisa memberiku pengetahuan ajaib atau mungkin gunungan emas, dan lautan jamrud, dan semua pemberian lain yang biasa diberikan oleh para jin." "Harapanmu itu tidak akan terjadi," kata sang guru, "Sebab ketika jin itu dibebaskan, ia mungkin tidak akan mengabulkan keinginanmu itu atau mungkin ia akan memberikannya tetapi mengambilnya kembali karena kau tak punya cara untuk melindungi para jin, belum lagi petaka yang bisa saja menimpamu ketika kau melakukan sesuatu serupa itu. Sebab, manusia hanya bisa mempergunakan sesuatu yang ia ketahui penggunaannya." "Kalau begitu, apa yang seharusnya kulakukan?' "Mintalah jin itu sebuah contoh pemberian yang bisa ia berikan. Mintalah cara menjaga pemberian itu dan ujilah caranya. Mintalah pengetahuan, jangan barang milik, sebab milik tanpa pengetahuan adalah sia-sia, dan itulah penyebab semua kekhawatitan kita." Sekarang, karena telah tepekur dan waspada, pemuda itu bisa menyusun rencananya ketika ia kembali ke gua tempat botol jin itu diletakkan. Ia pun mengetuk botol itu, dan terdengar suara jin itu berkata, "Dalam nama Sulaiman yang Perkasa, damai baginya, bebaskan aku, wahai putra Adam!" "Aku tak percaya bahwa kau seperti yang kau akui, dan bahwa kau memiliki kuasa seperti yang kau katakan," jawab pemuda itu. "Kau tak percaya? Tak tahukah kau bahwa aku tak bisa berbohong?" sahut jin itu. "Tidak, aku tak percaya," kata nelayan itu. "Lalu, bagaimana aku bisa meyakinkanmu?" "Tunjukkan padaku kekuatanmu. Bisakah kau mempergunakan kuasa tertentu melewati dinding botol?" "Ya, tetapi kekuatanku ini tak cukup kuat untuk membebaskan diriku." "Baik sekali, kemudian kau juga harus memberiku kemampuan untuk mengetahui kebenaran tentang masalah yang ada di pikiranku." Segera saja, setelah jin itu menggunakan kemampuan gaibnya, nelayan itu pun segera sadar akan sumber petuah tadi yang diwariskan oleh kakeknya. Ia juga menyaksikan seluruh peristiwa pembebasan jin itu oleh kakeknya berpuluh-puluh tahun silam; dan dilihatnya pula cara untuk menyampaikan kepada orang lain tentang bagaimana memperoleh kemampuan serupa itu dari para jin. Tetapi, ia pun menyadari bahwa tak ada lagi yang bisa dilakukannya. Dan begitulah, si nelayan membawa botol itu dan, seperti kakeknya, melemparnya kembali ke lautan. Pemuda itu pun menghabiskan sisa hidupnya bukan sebagai nelayan, tetapi sebagai orang yang mencoba menjelaskan kepada orang lain, bahaya yang menimpa 'manusia hanya bisa mempergunakan sesuatu yang ia ketahui penggunaannya'. Namun, karena sedikit orang yang pernah menemukan jin dalam botol, dan tak ada orang bijaksana yang menasihati mereka dalam berbagai hal, penerus nelayan itu memutarbalikkan apa yang mereka sebut 'ajarannya', dan menirukan penjelasannya. Pada akhirnya, penyelewengan itu menjadi suatu agama. Mereka terkadang minum dari botol-botol aneh yang disimpan di dalam kuil-kuil mahal dan serba megah. Dan karena mereka mengagumi kelakuan pemuda nelayan itu, mereka berusaha keras untuk menyamai perbuatan dan sikapnya dalam segala hal. Kini berabad-abad kemudian, bagi para pengikut agama tersebut, botol itu tinggal lambang suci dan menyisakan misteri. Mereka mencoba saling menyayangi hanya karena mereka menyayangi nelayan itu. Dan di tempat nelayan itu mereka menetap dan membangun sebuah gubug sederhana. Mereka memakai pakaian dan perhiasan bagus-bagus, serta melakukan ritual yang rumit. Mereka tak tahu bahwa para pengikut orang bijaksana itu masih hidup, demikian pula anak-cucu nelayan itu. Botol kuningan itu pun tetap tergeletak di relung samudera dan jin itu tertidur di dalamnya. Kisah ini, dalam satu versi, sangat dikenal oleh para pembaca Arabian Nights. Bentuk yang ditampilkan di sini menunjukkan pemanfaatannya oleh para darwis. Perlu dicatat bahwa 'pengetahuan yang diperoleh dari jin' dalam cara yang mirip dikatakan sebagai sumber dari kekuatan yang dimiliki oleh Virgil yang Mempesona dari Abad Pertengahan, di Naples; dan juga Gerbert, yang menjadi Paus Sylvester II pada tahun 999 SM. Wallahu a'lam

HAKEKAT ARAB

HAKEKAT ARAB Bilamna dalm pemahamn beberapa orang bhwa nabi dari Arab bhasa quran yo Arab kelak klo di surga bhasa nya Arab.. Laah klo bgitu akn mengacu betapa pentingnya bhasa Arab.. Lalu malh lma lma ikut ikutn budaya Arab hingga ke Arab arabn.... Secara umum bhwa bhasa Arab mengacu kepada negara timur... Tengah sana.... Namun bnyk yg blm sadar dgn hakekat Arab.... . Arab itu arob akarnya itu dari ROBB... Yg bermkna Tuhan maha pengatur , mksd hakekat dari arob adalh sesuatu yg memiliki nilai ketuhanan / Robbaniyah yg tinggi*... Bhwasanya rosululloh saw dari Arab tdk hanya sekedar Arab timur Tengah saja karena abu Lahab abu jahal juga sm sm dari negara Arab timur Tengah sana... namun makna hakiki dari rosul itu orang arab bhwa nabi Muhammad SAW orang yg memiliki nilai nilai ketuhanan yg tinggi, regilius yg tinggi... Nah jdi mksd rosululloh berhasa Arab adalh bhwa rosululloh saw bahasanya mengandung nilai nilai tentang ketuhanan yg tinggi bahasanya santun ramah tamah tdk mengandung sumpah serapah pada siapa pun.... Bgitu juga dlm bhasa al Quran dgn pake bhasa Arab bukn sekedar Arab timur Tengah tpi bhwa al Quran itu adalh mengandung kebenaran, kebaikan dan penuh hikmah.. Bgitu juga di syurga bhasa Arab bukn sekedar Arab timur, tpi bhasa santun sopan dan tdk ada caci maki dll.. Sebgaimna firman Allah; inilah hakekat bhasa Arab yg di gunakn berbicara di syurga itu.... "mereka tdk mendengar di dlmnya perkataan yg sia sia tdk pula tidk pula perkataan yg menimbulkn dosa" Qs waqiah :25 Jdi bukn sekedar Arab karena dari timur Tengah klo bgitu nanti gg ada bedanya dgn abu Lahab dan abu jahal.... Klo cuma mengacu bhwa sebutan Arab itu negara timur Tengah.. mereka tak mendengar perkataan tak berguna di dlm syurga kecuali ucapn salm, bgi mereka rizkynya di syurga itu tiap tiap pagi dan petang, Qs maryam:62 di dlmnya tdk mendengar perkataan yg sia sia tdk pula perkataan dusta, Qs An naba:35 ... Nah jdi di syurga itu bhasa ap sj yg penting arob... Mengandung nilai nilai tinggi ketuhanan.... Jadi ayooo beljar mulai sekarang bhasa AROB... bicara arob biar bisa jdi orang arob.... bicara yg baik, benar, manfaat, buang bicara dusta kasar kotor sumpah serapah caci maki dll Semoga mnfaat. Wallahu a'lam

Senin, 01 Agustus 2022

CARA MENDIAMKAN PIKIRAN

Mendudukan pikiran dalam diam atau Meditasi... suwung atau kosong bukan berarti mengosongkan pikiran, pikiran akan selalu bersama, kita hanya sebagai pengamat saja,biarkan sang pikiran bermain-main,menari-nari dan loncat kesana kemari kita hanya menyaksikannya saja tanpa terpengaruh,mereaksi dan menghakimi,sang pikiran akan cape dan mengendap dengan sendirinya. pengamat itulah sang diri sejati tak terpengaruh dan bereaksi hanya diam menyaksikan saja. Begitu pun yang Maha hidup hanya diam menyaksikan apapun yang kalian lakukan dan perbuat,kita itu di ibaratkan sang pikiran..